Seminar dan Workshop Aktuaria dalam KOMAT UNPAR 2019

Dalam Kompetisi Matematika (KOMAT) Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) 2019 yang diselenggarakan oleh Program Studi Matematika UNPAR beserta Himpunan Mahasiswa Program Studi Matematika (HMPSMa) UNPAR, terdapat 2 sesi pengenalan ilmu aktuaria dan profesi aktuaris.

Seminar Aktuaria

Sesi pertama yang merupakan Seminar Aktuaria dibawakan oleh Ibu Melissa Kurniawan, B.Sc., ASA. Beliau telah memperoleh gelar Associate dari Society of Actuaries (SOA) dan mempunyai pengalaman bekerja di industri asuransi. Sekarang ia bekerja sebagai manajer keuangan di sebuah perusahaan farmasi.

Ibu Melissa Kurniawan, B.Sc, ASA dalam Seminar Aktuaria di KOMAT UNPAR 2019

Dalam sesi tersebut, ia menceritakan tentang tahapan yang dilakukan oleh seorang aktuaris, yakni mengidentifikasikan risiko, menganalisis risiko, serta mengatur risiko dalam suatu permasalahan bisnis. Selain itu, terdapat survey dari 21.500 orang Fellow aktuaris di seluruh dunia yang menyatakan bahwa 40% dari mereka bekerja di bidang yang bukan merupakan perusahaan asuransi atau dana pensiun. Oleh karena itu, seorang aktuaris berkesempatan untuk menjajaki dunia kerja lainnya, seperti investasi, perbankan, teknologi informasi, pemerintahan, jaminan sosial, manajemen risiko, employee benefit, dan perguruan tinggi.

Seorang aktuaris juga merupakan programmer karena untuk mengurusi ribuan polis, dibutuhkan teknik komputer dalam perangkat lunak (software) aktuaria. Analisis Aktuaria ibarat Barbeque Party, membutuhkan alat pemanggang dan daging. Salah satu alatnya adalah kemampuan matematika dan statistika, sedangkan dagingnya adalah data yang bisa diandalkan.

Selain itu, seorang aktuaris juga dituntut untuk piawai dalam mengomunikasikan hasil analisis yang ia peroleh. Aktuaria bukan hanya teknik menghitung. Penjelasan yang mumpuni akan hasil yang telah diperoleh sangat penting. Aktuaris umpamanya seperti organ vital utama (seperti jantung atau paru-paru) untuk keberlangsungan hidup suatu badan perusahaan (terutama perusahaan asuransi dan dana pensiun). Namun apabila ia tidak bisa berkoordinasi dengan organ lainnya (seperti otak), badan perusahaan tidak dapat bergerak.

Tidak hanya lulusan aktuaria, matematika, atau statistika saja yang dapat menjadi seorang aktuaris. Ibu Melissa menyontohkan kedua temannya yang merupakan lulusan Informatika dan Teknik Industri dapat berkecimpung pula untuk menjadi seorang aktuaris. Namun, tentunya mereka harus belajar dengan giat untuk lulus ujian aktuaris. Lain halnya dengan lulusan aktuaria, matematika, atau statistika yang diajarkan untuk mempunyai pengetahuan fundamental tentang ilmu aktuaria.

Workshop Aktuaria

Pada sesi kedua yang dibawakan oleh Bapak Dr. Ferry Jaya Permana, ASAI kepada para guru SMP dan SMA peserta KOMAT UNPAR 2019. Beliau merupakan dosen Matematika UNPAR dengan konsentrasi di bidang Aktuaria.

Bapak Dr. Ferry Jaya Permana, ASAI dalam Workshop Introduction to Actuarial Mathematics di KOMAT UNPAR 2019

Dalam workshop tersebut, ia membahas tentang ilmu aktuaria dan profesi sebagai aktuaris di Indonesia. Aktuaria merupakan ilmu yang menggunakan kemampuan seperti Teori Peluang, Ilmu Ekonomi, Pemrograman Komputer, dan Ilmu Statistika untuk mengukur dan menghitung dampak finansial atas kejadian tak tentu di masa mendatang, terutama yang menyangkut masalah risiko. Aktuaris di Indonesia tergabung dalam Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI). Untuk menjadi aktuaris yang sah (qualified), seseorang harus lulus minimal 7 mata ujian yang diselenggarakan PAI.

Bapak Ferry juga menjelaskan tentang contoh singkat Matematika Aktuaria, yakni perhitungan asuransi berjangka 4 tahun. Beliau menggunakan perhitungan bunga majemuk, anuitas, dan ekspektasi untuk memperhitungkan preminya. Ia juga menunjukkan bahwa pelajaran matematika di SMA seperti deret geometri, peluang, dan statistika untuk menghitung anuitas.

Program Studi Matematika UNPAR membuka Program Aktuaria dan Program Matematika Terapan untuk mengarahkan mahasiswa pada peminatannya dalam dunia pekerjaan di masa yang akan datang. Selain dari kurikulum kuliah yang sudah sesuai dengan silabus PAI, Program Aktuaria UNPAR juga memiliki program penyetaraan dengan 4 mata ujian PAI. Jadi, mahasiswa yang lulus beberapa mata kuliah dengan standar nilai tertentu dianggap telah lulus juga pada 4 mata ujian PAI tersebut. Terdapat juga kesempatan beasiswa bagi mahasiswa S-1 Program Studi Matematika UNPAR dari lembaga rekanan Matematika UNPAR, yakni AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia), READI (Risk Management, Economic Sustainability, and Actuarial Science Development in Indonesia) Project, serta lembaga-lembaga lainnya yang bekerja sama dengan UNPAR.

Para alumni Program Studi Matematika UNPAR telah bekerja di perusahaan asuransi. Beberapa dari mereka pun telah memperoleh gelar Fellow dari PAI. Untuk lebih lengkapnya, dapat dilihat pada tautan berikut ini.

X